TUJUAN KONSELING



a.    Berhubungan dengan orang lain : hubungan yang bermakna
Konseling ditujukan agar individu mampu melakukan hubungan yang baik dengan sesamanya, yaitu hubungan yang bermakna tanpa adanya konflik.
b.    Kesadaran diri :mengembangkan perasaan lebih akurat
Individu yang memiliki kesadaran diri dengan cara  mengembangkan keterampilan berpikir dan bertindak sehingga mampu mengatasi masalah yang dialaminya sekarang dan mampu mencegah terjadinya masalah di masa depan.
c.    Penerimaan diri : sikap positif terhadap diri
Ketika individu mampu menerima dirinya dengan baik, maka individu mencapai integrasi, penyesuaian, dan identifikasi positif dengan yang lainnya. Ia belajar menerima tanggungjawab dan berdiri sendiri.
d.    Pemecahan masalah : membantu masalah konseli
Mengapa diperlukan konseling? Karena berdasarkan kenyataan, individu-individu yang mempunyai masalah tidak mampu menyelesaikan sendiri masalah yang dihadapinya. Di sekolah, siswa datang kepada konselor karena mereka percaya bahwa konselor dapat membantu menyelesaikan masalahnya.
e.    Pendidikan : memahami dan mengontrol perilaku
Konseli mampu menjadi pribadi yang efektif (dapat memperhitungkan diri, waktu dan tenaga), konseli memiliki kemampuan memahami, mengenal, mendefinisikan dan menyelesaikan masalah-masalah. Serta konseli sanggup mengontrol dorongan-dorongan dan memberikan respon-respon yang wajar terhadap frustasi, permusuhan dan ambiguitas.
f.     Keterampilan sosial : menguasai keterampilan sosial
Menurut Yusuf dan Nurihsan (2014, hlm.59) individu dengan keterampilan sosial memiliki karakteristik sebagai berikut yaitu responsiveness (kesadaran akan eksistensi dirinya, realism (kemampuan berpikir realistik), relating (keterampilan dalam bekerjasama), rewarding activity (keterampilan mengidentifikasi minat), dan right & wrong (keterampilan menerapkan etika dalam kehidupan sosial).
g.    Perubahan kognitif : modifikasi pikiran yang tidak rasional
Menurut Burhan (2014) maksud dari perubahan pkognitif sebagai tujuan konseling bahwa hubungan yang dibentuk berfokus pada aspek kognitif dari klien dan berintikan pemecahan masalah yang rasional. Modifikasi atau mengganti kepercayaan yang tak rasional atau pola pemikiran yang tidak dapat diadaptasi, yang diasosiasikan, tingkah lakupenghancuran diri.
h.    Perubahan tingkah laku : mengganti perilaku yang maladjustment
Mengadakan perubahan perilaku pada konseli sehingga memungkinkan hidupnya lebih produktif dan memuaskan. Bila dikaitkan dengan sekolah, Boy dan Pine (dalam Nurihsan, 2006, hlm. 12) menyatakan bahwa tujuan konseling adalah membantu siswa menjadi lebih matang dan lebih mengaktualisasikan dirinya.


Komentar

Postingan Populer