PENDEKATAN, STRATEGI DAN TEKNIK BIMBINGAN DAN KONSELING

A.    Pendekatan Bimbingan dan Konseling
1.      Pendekatan Krisis
Upaya bimbingan yang diarahkan kepada individu yang mengalami krisis atau masalah
2.      Pendekatan Remedial
Upaya bimbingan yang diarahkan kepada individu yang mengalami kesulitan, yang berfokus pada kelemahan individu selanjutnya berupaya untuk memperbaikinya.
3.      Pendekatan Preventif
Upaya bimbingan yang diarahkan untuk mengantisipasi masalah-masalah umum individu dan mencoba mencegah jangan sampai masalah tersebut pada individu.
4.      Pendekatan Perkembangan
Teknik yang digunakan dalam pendekatan perkembangan ini dapat berupa pembelajaran, pertukaran informasi, bermain peran, tutorial dan konseling. Dan yang menjadi landasan adalah visi bimbingan dan konseling itu sendiri, yaitu edukatif, pengembangan, dan outreach.

B.     Teknik-teknik Bimbingan dan Konseling
1.      Teknik diskusi kelompok yang bersifat orientasi, mencakup diskusi tentang program studi, kurikulum, personalia akademis, dan proses belajar mengajar yang diterapkan dalam pelaksanaan program studi.
2.      Teknik diskusi kelompok yang bersifat bantuan, mencakup diskusi tentang permasalah belajar, sosial dan pribadi.
3.      Teknik kegiatan kelompok lain, baik yang bersifat orientasi maupun bantuan
4.      Konsultasi perorangan untuk menangani masalah-masalah akademis
5.      Konseling perorangan untuk menangani masalah-maslah sosial pribadi
6.      Pembahasan kasus, yaitu pembahasan mahasiswa dan permasalahannya bersama-sama dengan personalia akademis lain untuk menemukan jalan keluar membantu mahasiswa.
7.      Rujukan bagi mahasiswa yang menghadapi kesulitan sosail pribadi yang tidak dapat ditangani oleh personalia akademis yang ada di fakultas.


C.     Strategi Bimbingan dan Konseling
Staregi ini merupakan rencana-rencana kegiatan yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan khusus konseling. Terdapat tiga komponen utama fase strategi konseling yaitu: (1) penyeleksian strategi, (2) pelaksanaan strategi, dan (3) penilaian strategi.
Penyelesaian strategi dimulai dengan asumsi-asumsi tertentu. Cormier dan Hackney menjelaskan asumsi-asumsi tersebut dihubungkan dengan masalah dan tujuan. Dengan kata lain, penyeleksian strategi yang efektif itu dapat dilakukan tanpa mempunyai pemahaman yang jelas tentang masalah dan kejelasan tujuan-tujuan konseling yang dikaitkan dengan masalah.
Pelaksanaan strategi yang efektif dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu urutan strategi, alasan suatu strategi, dan perintah-perintah tentang strategi.
Dalam penilaian (evaluasi) strategi, terdapat tiga faktor yang perlu dipertimbangkan yaitu: untuk apa evaluasi, siapa yang mengevaluasi, dan bagaimana cara mengevaluasi. Evaluasi dilakukan untuk menilai bagaimana peningkatan klien dalam mencapai tujuan.
Ada dua cara pendekatan dalam menggariskan strategi layanan bimbingan, yaitu :
1. Berdasarkan jenis dan sifat kasus yang dihadapinya
Sesuai dengan sifat permasalahannya, layanan bimbingan dapat diberikan kepada siswa sebagai individual dan dapat pula diberikan kepada individu dalam kelompok.
a.  Layanan bimbingan kelompok, diselenggarakan bila :
(1)   Terdapat sejumlah individu yang mempunyai permasalahan yang sama.
(2)   Terdapat masalah yang dialami oleh individu, namun perlu adanya hubungan dengan orang lain.
Layanan bimbingan ini dapat dilakukan dengan cara: Formal (seperti : diskusi, ceramah, remedial teaching, sosiodrama, dan sebagainya) dan  Informal (seperti : rekreasi, karyawisata, student self government, pesta olah raga, pentas seni, dan sebagainya).
b. Layanan bimbingan individual
Layanan ini dapat digunakan jika permasalahan yang dihadapi individu itu lebih bersifat pribadi dan memerlukan beberapa proses yang mana dapat dilakukan oleh guru atau ahli psikolog.
2. Berdasarkan Ruang Lingkup Permasalahan dan Pengorganisasiannya
Mathewson mengidentifikasi tiga strategi umum penyelenggaraan layanan bimbingan, sebagai berikut:
a.      The strategy guidence thoughout the classroom
Dalam strategi bimbingan melalui kelas ini, ada slogan yang berbunyi “Every teacher is a guidance worker”, yang artinya bahwa setiap guru adalah petugas bimbingan. Slogan ini menjiwai seluruh pemikiran dan praktik layanan sehingga bimbingan dapat selalu terlaksana. 
b.      The strategy of guidance throughout supplementary services
Dalam strategi bimbingan melalui layanan khusus yang bersifat suplementer ini dapat dilakukan oleh petugas khusus yang ditujukan guna mengatasi masalah pokok secara terpilih. Strategi ini merupakan pola layanan bimbingan pendidikan dan vokasional.
c.    The strategy of guidance as a comprehensive process trhoughtout the whole curriculum and community
Dalam strategi bimbingan sebagai suatu proses yang komprehensif melalui kegiatan keseluruhan kurikulum dan masyarakat inimelibatkan semua komponen personalia sekolah, siswa, orangtua, dan wakil-wakil masyarakat.

Sumber:
Astuti, Ni Ketut Sri. (2011). Strategi Bimbingan dan Konseling. [online]. Diakses dari: http://bkbelajar.weebly.com/prosedur-dan-strategi-layanan-bimbingan-belajar.html
Yusuf, Syamsu. (2014). Landasan Bimbingan dan Konseling . Bandung: Rosda.

 Nurihsan, A. J. (2006). Bimbingan dan Konseling. Bandung: Refika Aditama.

         

Komentar

Postingan Populer