Latar Belakang Perlunya Bimbingan dan Konseling
1. Latar belakang historis
Sejarah
tentang developing one’s potential (pengembangan potensi
individu) dapat ditelusiri masyarakat Yunani kuno. Mereka menekankan tentang
upaya untuk mengembangkan dan memperkuat individu melaui pendidikan, sehingga
mereka dapat mengisi peranannya dimasyarakat. Mereka meyakini bahwa dalam diri
individu terdapat kekuatan-kekuatan yang dapat distimulasi dan dibimbing kearah
tujuan-tujuan yang berguna, bermanfaat atau menguntungkan baik bagi dirinya
sendiri maupun masyarakat. Konselor yang terkenal di Yunani kuno adalah Plato,
karena dia telah menaruh perhatian yang begitu besar terhadap pemahaman
psikologis individu, seperti menyangkut aspek isu-isu moral, pendidikan,
hubungan dalam masyarakat, dan teologis. Dia juga menaruh perhatian terhadap
masalah-masalah:
a. Bagaimana membangun pribadi
manusia yang baik melalui asuhan atau pendidikan formal.
b. Bagaimana caranya supaya
anak dapat berfikir lebih efektif.
c. Teknik apa yang telah
berhasil mempengaruhi manusia dalam kemampuannya mengambil keputusan dan mengembangkan keyakinannya.
2. Latar belakang filosofis
Filsafat
artinya cinta terhadap kebijaksanaan atu hikmah atau ingin mengerti segala
sesuatu dengan mendalam. John J. Pietrofesa et.al mengemukakan pendapat James
Cribin tentang prinsip-prinsip filosofis dalam bimbingan:
a. Bimbingan hendaknya didasarkan kepada
pengakuan akan kemuliaan dan harga diri individu dan atas hak-haknya untuk
mendapat bantuan.
b. Bimbingan merupakan proses pendidikan
yang berkesinambungan artinya bimbingan merupakan bagian intergal dalam
pendidikan.
c. Bimbingan harus respek terhadap hak-hak
setiap klien yang meminta bantuan atau pelayanan.
3. Latar belakang sosial budaya
a.
Perubahan
konstelasi keluarga
Terkait dengan masalah keluarga yang disfungsional,
Stephen R. Covey mengemukakan sekitar 30 tahun yang lalu terjadi perubahan
situasi keluarga yang sangat kuat dan dramatis.
b.
Perkembangan
pendidikan
Arah meluas tampak dalam pembagian sekolah dalam
berbagai jurusan khusus dan sekolah kejuruan. Hal ini menimbulkan kebutuhan
akan bimbingan untuk memilih jurusan yang khusus dan memilih bidang studi yang
tepat bagi setiap murid. Arah mendalam tampak dalam berkembangnya ruang lingkup
dan keragaman disertai dengan pertumbuhan tingkat kerumitan dalam tiap bidang
studi.
c.
Dunia kerja
Dalam dunia kerja bimbingan dan konseling sangat
dibutuhkan karena terjadi berbagai macam perubahan diantaranya semakin berkurangnya
kebutuhan terhadap pekerja yang tidak memilki ketrampilan dan meningkatnya
kebutuhan terhadap para pekerja yang profesional dan memiliki ketrampilan
teknik.
4. Latar belakang religius
Pendekatan bimbingan dan konseling yang terintegrasi
di dalamnya dimensi agama, ternyata sangat disenangi oleh masyarakat Amerika
sekarang ini. Perlunya pengintegrasian nilai-nilai agama dalam konseling,
Marsha Wiggin Frame mengemukakan bahwa agama sepatutnya mendapat tempat dalam
praktek-praktek konseling atau psikoterapi.
5. Latar belakang psikologis
Peserta didik sebagai individu yang dinamis dan berada
dalam proses perkembangan, memiliki kebutuhan dan dinamika dalam interaksi
dengan lingkungannya. Di samping itu, peserta didik senantiasa mengalami
berbagai perubahan sikap dan tingkah lakunya. Proses perkembangan tidak selalu
berlangsung secara linier (sesuai dengan arah yang diharapkan atau norma yang
dijunjung tinggi), tetapi bersifat fluktuatif dan bahkan terjadi stagnasi atau
diskontinuitas perkembangan.
Komentar
Posting Komentar