IMPLEMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBELAJARAN
1. Bimbingan belajar
Bimbingan ini dimaksudkan
untuk mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan belajar
baik di sekolah maupun di luar sekolah. Bimbingan ini antara lain meliputi:
a. Cara belajar, baik secara kelompok ataupun individual
b. Cara bagaimana merencanakan waktu dan kegiatan belajar seperti: membuat
jadwal antara belajar dengan kegiatan yang lain, mempelajari pelajaran sebelum
dibahas disekolah.
c. Efisiensi dalam menggunakan buku-buku pelajaran, seperti: raji membaca
referensi (buku, majalah, surat kabar dan internet)
d. Cara mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan mata
pelajaran tertentu, dengan cara seperti: berdiskusi dengan teman
atau bertanya kepada guru.
e. Cara, proses dan prosedur tentang mengikuti pelajaran, seperti: berdoa
sebelum belajar, tanamkan sikap ikhlas untuk belajar, mengikuti semua mata
perlajaran yang diprogramkan.
f. Cara mengatur lingkungan, seperti:
menentukan rempat belajar yang tepat, menghindari hal-hal yang mengganggu
belajar, mengatur tempat belajar,mengatur bahan-bahan belajar, mengembangkan
sikap positif, memulai belajar, latihan konsentrasi, belajar menghargai waktu.
2. Bimbingan sosial
a. Memperoleh kelompok belajar dan bermain yang sesuai, misalnya kelompok
belajar disekolah atau klompok bermain yang seusia.
b. Membantu memperoleh persahabatan yang sesuai, misalnya dengan melakukan
pendekatan atau pengakraban antar teman sebaya.
c. Membantu mendapatkan kelompok sosial untuk memecahkan masalah tertentu,
misalnya dengan mengadakan bimbingan kelompok didalam kelas.
3. Bimbingan dalam mengatasi masalah-masalah pribadi
Beberapa masalah
pribadi yang memerlukan bantuan konseling yaitu masalah akibat konflik antara
lain :
a. Perkembangan intelektual dengan emosionalnya
b. Bakat dengan aspirasi lingkungannya
c. Kehendak siswa dengan orang tua atau lingkungannya
Masalah-masalah pribadi
ini juga sering ditimbulkan oleh pergaulan remaja. Layanan bimbingan di sekolah
sangat bermanfaat, terutama membantu :
a. Menciptakan suasana hubungan sosial yang menyenangkan
b. Menstimulasi siswa agar mereka meningkatkan partisipasinya dalam
kegiatan belajar mengajar
c. Siswa agar dapat menciptakan atau mewujudkan pengalaman belajarnya itu
penuh arti
d. Meningkatkan motivasi belajar siswa
e. Menciptakan dan menstimulasi tumbuhnya minat belajar.
Dari berbagai layanan
bimbingan diatas hal yang perlu diperhatikan adalah sebab tejadinya
masalah belajar yang dialami siswa disekolah antara lain:
a. Kurangnya Motivasi Belajar
Guru pembimbing (BK)
harus memberikan motivasi atau dorongan kepada siswa untuk belajar dengan cara:
1) Pemberian informasi tentang arti belajar bagi anak dengan menjelaskan
tentang manfaat ilmu pengetahuan.
2) Pertemuan dengan orang tua, guru dan konselor yang membahas perlunya
motivasi dan pengulangan kembali pelajaran (belajar dirumah).
3) Menempatkan murid dalam kelompok belajar agar anak ikut aktif dan
menyesuaikan diri dalam proses belajar sehingga ada peningkatan prestasi
belajar
4) Pemberian tugas dan tanggung jawab di kelas agar anak terdorong
menyelesaikan tugasnya dengan baik dan tidak bermalas-malasan.
5) Konseling, dengan cara mengarahkan anak secara individual, tentang
cara-cara mengisi waktu luang, seperti rekreasi menyalurkan hobi.
b.
Kelambatan Dalam Perkembangan Mental (Slow Learner)
Usaha bimbingan yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Diperlukan kesabaran bagi guru/konselor, karena sifat dan tingkah laku anak
selalu menunjukkan kelambatan
2) Memberikan informasi cara-cara belajar yang baik, baik disekolah maupun
dirumah.
3) Menempatkan siswa pada kelompok-kelompok kegiatan yang sesuai.
4) Mengadakan pertemuan dengan orang tua, untuk konsultasi, diskusi dan usaha
untuk mencari cara-cara pemecahannya.
5) Memberikan pengajaran perbaikan, yakni pelajaran ulangan secara khusus.
c.
Bimbingan Pada Siswa Cepat Belajar
Usaha-usaha bimbingan
pada anak cepat belajar:
1) Usaha percepatan, artinya adanya program akselirasi (3 tahun menjadi 2
tahun)
2) Menyediakan sekolah khusus, untuk menampung anak-anak cerdas, sehingga
dapat menyalurkan kemampuannya seluas-luasnya.
3) Bila terpaksa campur dengan anak normal perlu diberi kesempatan memperdalam
dan memperkaya pengetahuannya dengan membaca, melakukan percobaan-percobaan.
4) Menyalurkan kemampuan siswa dalam kegiatan-kegiatan ilmiah, lomba karya
ilmiah, lomba mengarang dsb.
5) Melibatkan siswa dalam aktivitas-aktivitas sosial, misalnya: kelompok
diskusi, seminar, pramuka, kesenian dsb.
Referensi:
Yurihatin,
I. (2011). Peran BK dalam proses belajar dan pembelajaran. [online]. Diakses
dari http://ichayuri.blogspot.com/2012/11/peran-bk-dalam-proses-belajar-dan.html
Komentar
Posting Komentar