Posisi dan Urgensi Bimbingan dan Konseling
A.
Posisi
Bimbingan Dan Konseling Dalam Pendidikan
1.
Kedudukan
Bimbingan dan Konseling
Beberapa kriteria yang menjadi syarat bahwa
pendidikan dapat dikata bermutu adalah pendidikan yang mampu mengintregasikan
tiga bidang kegiatan utama secara efektif, yaitu: bidang administratif dan
kepemimpinan, bidang instruksional dan kurikulum, dan bidang pembinaan siswa
(bimbingan dan konseling).
a. Bidang administratif dan kepemimpinan
Bidang ini merupakan kegiatan yang berkaitan
dengan masalah administrasi dan kepemimpinan, yaitu masalah yang berhubungan
dengan cara melakukan kegiatan secara efesien.
b. Bidang pengajaran dan kurikuler
Bidang ini bertanggung jawab dalam kegiatan
pengajaran dan bertujuan untuk memberikan bekal, pengetahuan, keterampilan, dan
sikap kepada pesertadidik. Pada umumnya bidang ini merupakan pusat kegiatan
pendidikan dan merupakan tanggung jawab utama staff pengajar.
c. Bidang pembinaan siswa (bimbingan dan
konseling)
Bidang ini terkait dengan program pemberian
layanan bantuan kepada peserta didik dalam upaya mencapai perkembangannya yang
optimal melalui interaksi yang sehat dengan lingkungannya. Menurut Dr. Thari
Musnamar, bimbingan dan penyuluhan disekolah dalam pelaksanaannya mempunyai
beberapa pola atau kemungkinannya operasionalnya:
o
Bimbingan
identik dengan pendidikan.
o
Bimbingan
sebagai pelengkap pendidikan.
o
Bimbingan
dan penyuluhan sebagai pelengkap kurikuler.
o
Bimbingan
dan penyuluhan sebagai bagian dari layanan urusan kesiswaan.
o
Bimbingan
dan penyuluhan sebagai sub sistem pendidikan.
B.
Urgensi
Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan
1.
Fungsi
Bimbingan dan Konseling
a. Pencegahan (preventif)
Layanan bimbingan dapat berfungsi pencegahan,
artinya merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Layanan yang
diberikan berupa bantuan bagi para siswa agar terhindar dari berbagai masalah
yang dapat menghambat perkembangannya. Kegiatannya dapat berupa program
orientasi, bimbingan karir, inventaris data.
b. Pemahaman
Maksudnya yaitu fungsi bimbingan dan konseling
yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu pihak-pihak tertentu sesuai dengan
keperluan pengembangan siswa dan agar siswa dapat menyesuaikan dirinya dengan
lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
c.
Untuk
mencapai perkembangan optimal siswa sesuai dengan tujuan institusional lembaga pendidikan
pada dasarnya membina tiga usaha pokok, yaitu:
o
Pengelolaan
administrasi sekolah
o
Pengembangan
pemahaman dan pengetahuan, nilai dan sikap, serta keterampilan melalui program
intrakulikuler maupun ekstrakulikuler
o
Pelayanan
khusus kepada siswa dalam berbagai bidang yang membulatkan pendidikan siswa/
menunjang kesejahteraan siswa seperti membina Osis, Pelayanan kesehatan,
kerohanian, pengadaan warung sekolah, perpustakaan sekolah. Dalam fungsi
pemahaman disini mencakup:
o
Pemahaman
tentang diri siswa
o
Pemahaman
tentang lingkungan siswa
o
Pemahaman
tentang lingkungan yang lebih luas.
d.
Perbaikan (penyembuhan)
Fungsi bimbingan yang kuratif yaitu yang
berkaitan erat dengan fungsi bimbingan dan konseling yang akan mengahasilkan
terpecahkannya atau teratasinya berbagai permasalahan siswa baik aspek pribadi,
sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang digunakan adalah konseling dan
remidial teaching.
e.
Fungsi
pemeliharaan dan pengembangan
Yang berarti layanan bimbingan dan konseling
yang diberikan dapat membantu siswa dalam memelihara dan mengembangkan
pribadinya secara mantap, terarah dan berkelanjutan. Yaitu konselor senantiasa
berupaya menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, memfasilitasi
perkembangan siswa. Dengan demikian, siswa dapat memelihara dan mengembangkan
berbagai potensi dan kondisi yang positif dalam rangka perkembangan dirinya
secara mantap dan berkelanjutan.
g.
Fungsi
penyaluran (distributif)
Yaitu fungsi bimbingan memberi bantuan kepada
siswa dalam memilih kemungkinan kesempatan yang ada dalam lingkungan sekolah.
Misalnya kegiatan ekstrakurikuler jurusan, program studi, dan memantapkan
penguasaan karir atau jabatan sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-
ciri kepribadian lainnya.
i.
Fungsi
adaptasi (adative)
Yaitu fungsi bimbingan sebagai pemberi bantuan
para pelaksana pendidikan khususnya konselor guru atau dosen untuk
mengadaptasikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat,
bakat, kebutuhan serta kemampuan siswa dan memperhatikan dinamika kelompok.
j.
Fungsi
penyesuaian (adjuditive)
Fungsi bimbingan sebagai pemberi bantuan
kepada siswa agar dapat menyesuaikan diri secara dinamis dan konstruktif
terhadap program pendidikan, peraturan sekolah atau norma agama.
Fungsi-fungsi tersebut diwujudkan melalui
penyelenggaraan berbagai jenis layanan bimbingan dan pendukung bimbingan dan
konseling untuk mencapai hasil sebagaimana yang terkandung dalam masing-masing
fungsi. Setiap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling harus dilaksanakan
secara langsung mengacu pada salah satu atau beberapa fungsi tersebut, agar
hasil yang hendak dicapai secara jelas dapat diidentifikasikan dan dievakuasi.
2.
Tujuan
Bimbingan dan Konseling
a. Tujuan umum
Tujuan umumnya adalah sesuai dengan tujuan
pendidikan sebagaimana dalam UU Sistem Pendidikan Nasional tahun 1989 (UU No.
2/1989) yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan:
o
Mengenal
dan memahami potensi, kekuatan dan tugas perkembangannya
o
Mengenal
dan memahami potensi/ peluang yang ada dilingkungannya
o
Mengenal
dan menentukan tujuan hidupnya
o
Memahami
dan mengatasi permasalahan pribadi
o
Menggunakan
kemampuan untuk kepentingan pribadi, lembaga dan masyarakat
o
Menyesuaikan
diri dengan lingkungan
o
Mengembangkan
segala potensi dan kekuatannya secara tepat dan teratur secara optimal
b. Tujuan khusus
Secara khusus bimbingan dan konseling
bertujuan untuk membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuan
perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial, perkembangan belajar
(akademik), dan perkembangan karir .
1. Tujuan bimbingan dan konseling yang
menyangkut aspek pribadi-sosial siswa yaitu :
o
Memiliki
kesadaran diri, yaitu menggambarkan penampilan dan mengenal kekhususan yang ada
pada dirinya.
o
Dapat
mengembangkan sikap positif, seperti menggambarkan orang- orang yang mereka
senangi
o
Membuat
pilihan secara sehat
o
Mempu
menghargai orang lain
o
Memiliki
rasa tanggungjawab
o
Mengembangkan
keterampilan hubungan antar pribadi
o
Dapat
menyelesaikan konflik
o
Dapat
membuat keputusan secara efektif.
2. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait
dengan aspek perkembangan belajar (akademik) adalah:
o
Dapat
melaksanakan keterampilan atau teknik belajar secara efektif.
o
Dapat
menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan
o
Mampu
belajar secara efektif
o
Memiliki
keterampilan, kemampuan dan minat.
3. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait
dengan aspek perkembangan karir :
o
Mampu
membentuk identitas karir, dengan mengenali ciri-ciri pekerjaan didalam
lingkungan kerja
o
Mampu
merencanakan masa depan
o
Dapat
membentuk pola-pola karir, yaitu kecenderungan arah karir
o
Mengenal
keterampilan, kemampuan dan minat.
3. Faktor Yang Menjadi Latar Belakang
Bimbingan Dan Konseling
a. Faktor perkembangan pendidikan
o
Demokrasi
pendidikan
o
Perubahan
sistem
o
Perluasan
peraturan pendidikan.
b. Faktor sosial kultural
Faktor ini muncul sebagai akibat dari
perubahan sosial dan budaya yang menimbulkan kesenjangan antara satu golongan
dengan golongan lain.
c. Faktor psikologi
Dari segi psikologis anak adalah pribadi yang
sedang berkembang yang menuju kearah kedewasaan, perubahan tersebut menyebabkan
berada dalam keadaan yang sulit. Untuk itu, mereka perlu mempersiapkan diri
dari segala intelektual emosional.
4.
Peran
Bimbingan dan Konseling
Peranan
bimbingan dan penyuluhan disekolah ialah mempelancar usaha-usaha sekolah dalam
mencapai tujuan pendidikan. Usaha untuk mencapai tujuan ini sering mengalami
hambatan, dan ini terlihat pada anak-anak didik. Mereka tidak bisa mengikuti
program pendidikan disekolah karena mereka mengalami masalah, kesulitan ataupun
ketidakpastian. Disinilah letak peranan bimbingan dan penyuluhan, yaitu untuk
memberikan bantuan untuk mengatasi masalah tersebut sehingga anak-anak dapat
belajar lebih berhasil. Dengan begitu, pencapaian tujuan pendidikan lebih dapat
diperlancar
Referensi :
akademi-pendidikan.blogspot.in/2012/10/urgensi-bimbingan-konseling-dalam.html?m=1
Komentar
Posting Komentar